CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

14 April, 2013

Diary KKN


KKN day 1 / 8 April 13

Upacara pelepasan peserta KKN oleh rector didepan Aula kampus dengan menerbangkan beberapa balon –yang sayang banget menurut saya… “mending balonnya buat saya saja pak, daripada diterbangkan sia2”. Kami berangkat pukul 10.30.

Perjalanan mobil satu jam dari Salatiga menuju Magelang. Kami kekantor kecamatan dulu untuk acara serah terima dari pihak kampus kepada pihak kecamatan sebelum menuju dusun tempat kami KKN.
Dusun tempat kami tinggal jauh dari jalan raya. Kami harus terlebih dulu melewati sawah2 dan kebun sebelum dapat menjangkaunya. Jalannya setapak dan berbatu2. Deg2an juga saat dijalan membayangkan bagaimana kondisi rumah kami tinggal, bagaimana bapak dan ibu yang punya rumah, apakah galak atau baik.
(Oiya, dari rumah Mas Farid ikut saya menuju tempat saya KKN.)

Sampai dirumah sekitar pukul 12 siang. kami beristirahat disamping koper2 dan tas2 yang bersebaran. Kecapean setelah perjalanan jauh. Dimeja sudah banyak toples2 berisi keripik singkong, krupuk jengkol (kata ibu yang punya rumah). Bapak dan ibu kami adalah pasangan suami istri berusia sekitar 45 tahun namun belum punya putera. Ibu baru mengandung dua bulan.

Adzan dzuhur berkumandang, didepan rumah kami tinggal ada sebuah masjid (lebih mirip mushola karena ukurannya sama dengan mushola2 didesa saya), kami jamaah dimasjid tersebut. Tidak banyak masyarakat yang jamaah dsana. Hanya sekitar sepuluh orang yang sudah sepuh.
Sedikit lebih fresh setelah berwudlu dan shalat.

Kembali kerumah sudah ada pak Kadus diruang tamu. Beliau mengucapkan selamat datang kepada kami. Sesaat setelah beliau pulang, bapak yang punya rumah kembali dari kerjanya. Kami rembug’an mengenai logistic. Kesepakatannya adalah kami peserta KKN akan memasak sendiri.
Selesai berdiskusi bapak tuan rumah mempersilahkan kami beristirahat dikamar. Kamar kami hanya berukuran 3x3 meter dan akan ditempati oleh 5 orang. Sudah pasti akan sempit sekali, Belum lagi barang2 bawaan kami yang bejibun.

Baru beristirahat sebentar, kami sudah kedatangan tamu lagi. Kali ini ibu lurah dan ibu camat yang sekaligus bertugas sebagai ketua dan sekertaris PKK setempat yang datang. Beliau berdua mengucapkan selamat datang kepada kami.

Sore hari tiba2 saya kebelet pipis. Diantar teman saya, kami mencari kamar mandi dirumah bagian belakang. “kok tidak ada” pikir kami. Kami kuluar rumah, jauh dibelakang rumah kami melihat ada sumur dengan sebuah ruang berdinding setinggi satu setengah meter tanpa pintu. Kami tidak percaya itu adalah kamar mandi kami, untuk meyakinkannya kami bertanya pada ibu tuan rumah. “iya, itu kamar mandinya.” Kata beliau. Tidaaak… bagaimana kami mandi atau buang air dengan kamar mandi sekaligus toilet yang terbuka seperti itu. Akhirnya jika akan mandi atau buang air, kami harus saling menjaga. Jika saya mandi, maka teman saya berjaga diluar. Begitu sebaliknya.

Menjelang magrib, teman saya (Salis) baru ingat ternyata dia lupa membawa sikat giginya. Saya mengantar dia mencari warung. Kata tetangga kami, warung terdekat berada diujung jalan sekitar 200 m dari rumah kami tinggal. Jalan menuju warung sudah gelap. Kanan kiri jalan adalah kebun bamboo. Saat saya mengarahkan pandangan kearah kanan jalan, saya melihat ada pohon kamboja disana. “wah, perasaanku ga enak nih”, batin saya. Dan benar saja, dibawah pohon2 kamboja itu terlihat ada nisan2 berjejeran disana. Ga mau takut sendirian, saya berbisik pelan pada teman saya, “Lis, sebelah kanan ada makam”. Kami berdua ketakutan kemudian lari supaya segera sampai diwarung. Sekembalinya menuju rumah, melewati makam, kami berlari lagi. (entah, ketakutan karena apa. Lucu.)

Sampai dirumah kami membagi takut kami pada teman2 perempuan. (biar takut rame2, masa kami sendiri yang takut. Hehe) dan benar saja, muka mereka pucat saat mendengar bahwa dibelakang rumah ternyata makam. Dan lebih pucat lagi saat membayangkan kamar mandi kami diluar, hanya beberapa meter saja jaraknya dengan makam.

Habis shalat isya, saya telp ibu saya saya. Dengar suara beliau jadi tambah kangen pengen pulang.
Pukul delapan para cowok mengeluh lapar. teman teman perempuan belanja telur dan mie instan kemudian memasaknya. Kami menyantap makan malam bersama. Walaupun dengan menu sederhana tapi enak kalau dinikamati bersama. Perasaan kangen rumah jadi sedikit terlupakan.
Pukul sepuluh kami sudah ditempat pembaringan masing2. Bersiap menuju alam mimpi kami. Saya tidur berbantal jaket dan berselimut tipis. Cuaca kali ini cukup dingin.

KKN day 2 / 9 April 13

Saya bangun saat mendengar teman2 saya ngobrol (entah tentang apa). Saya membuka mata saya dan mendapati mereka masih mengenakan mukena habis shalat subuh berjamaah dimasjid depan rumah. Saya sama sekali tidak mendengar suara adzan subuh dan teman2 tidak membangunkan saya, kasihan katanya. Tidur saya terlihat pulas.

Setelah mengumpulkan nyawa saya yang masih tersebar karena baru bangun, kemudian saya gosok gigi, mengambil air wudhu dan shalat. Didapur sudah ada ibu tuan rumah dan satu teman saya yang sedang meracik bahan yang akan dimasak untuk sarapan.

Pukul setengah tujuh, waktu ter”gasik” saya sarapan. Biasanya saya sarapan dirumah pukul sepuluh. Kali ini bangun tidur langsung sarapan. Menu kami kali ini adalah sayur buncis dan tempe goreng. (menu begini kalo drumah saya ga doyan. Saya memang susah makan)
Selesai sarapan kami pergi kepasar untuk belanja bahan2 makanan dan keperluan lainnya. Pasar tradisional Tegalrejo tidak jauh berbeda dengan pasar disalatiga. Disana Saya beli bantal dan jilbab instan, yang mudah dipakai. Soalnya disini jilbab harus nempel terus dikepala. Bu bendahara tuh yg nyuruh. Kekamar mandi aja harus make jilbab. >.< 

Ba’da dzuhur kami mengunjungi posko lima. Posko lima berada dipinggir jalan, rumahnya lumayan “oke”, keramik, atap ternit, kamar mandi ada dua (dan tertutup yang pasti), kamar cukup luas. Tuan rumah posko 5 mempunyai mini market keluarga. Jadi tuan rumah berada dirumah hanya untuk tidur. Dari pagi sampai malam mereka menghabiskan waktu mereka dimini market.

Teman saya yang berada diposko bilang kalau didaerahnya banyak warung makan. “disini semuanya komplit. Sebelah sana (nunjuk arah utara) ada ayam goreng, ayam bakar, toko buah, bakso, sebelah sananya lagi ada serba jamur”.  Mendengar kata jamur saya langsung girang, saya sangat suka jamur. Temanku menambahkan “ada bakso jamur, sate jamur, tongseng jamur, dan banyak lagi”. Mendengar menu2 serba jamur tersebut ludah saya jadi cair. Pengen banget. Belum makan siang pula. “ayo! Kita kesana. Anterin saya, Lii!” teriak saya.

Ditempat makan jejamuran tersebut, kami memesan bakso jamur. Cocok nih, hujan2 dingin makan yang panas2. Waaaah, enak banget deh pokoknya. Besok kalo ga doyan makan dirumah, mau kesana lagi. :D
Kami tidak bisa pulang karena hujan. Sebenarnya kami khawatir keadaan kamar kami. Gentingnya bocor, sedangkan dibawahnya ada koper2 kami. Takutnya air hujan masuk dan koper kami jadi basah semua. Apalagi netbuk saya juga dibawahnya.

Hujan reda, sebelum pulang kami mampir kemini market milik bapak dan ibu tuan rumah posko lima untuk membeli beberapa keperluan yang kelupaan kami beli. Kemudian kami pulang. rada serem juga lewat jalanan berbatu, kanan kiri sawah, berbelok2 setelah hujan.

Saya mendengar kabar dari teman2 bahwasanya ada beberapa masalah diposko lain. Kebanyakan karena tuan rumah mematok biaya yang cukup mahal untuk makan. Beruntung bapak ibu tuan rumah diposko kami baik hati dan ramah.

Sore hari ba’da ashar adik2 didesa kami datang lagi keposko kami. Sebenarnya bukan Cuma sore saja mereka datang, pulang sekolah, pulang tpa, mau kemasjid, mereka juga selalu mampir keposko kami. Kami senang membantu mereka belajar, mereka aktif dan rasa ingin tahunya tinggi, memperhatikan jika kami menjelaskan tentang sesuatu.

Malamnya ba’da maghrib kami sowan kerumah pak kades (beliau juga pengajar TPA anak2). Beliau menyarankan kami untuk sowan ke pak RT/RW dan kerumah tetua desa ini. Kemudian ba’da shalat isya beliau mengantar kami kerumah2 yang harus kami datangi. Kami mengunjungi 5 rumah dan disetiap rumah, kami selalu disuguhi teh panas. Jadi kebayang kan dalam waktu satu jam kami harus menghabiskan 5 gelas teh.  untung saya ga ngeteh, hehehe... kasihan teman2... :P

KKN day 3/ 10 April 2013
Tidak ada kegiatan apa2. Masak, makan, mandi, ngemil, ngobrol, tidur.
Zahro, teman sekelompok saya sedang mengandung. saat sedang enak2 tiduran bersama dia berkata “iih, aku pengen cilot.”. “ayok, kita bikin cilot sendiri dari pada bengong dikamar aja. Suntuk.” Celetuk saya. Usul saya yang asal2an ternyata disetujui teman2 saya. Kami ber empat bersama2 pergi kewarung untuk membeli tepung.

Ba’da ashar kami mulai bereksperimen membuat cilot. Diantara kami belum pernah ada yang membuatnya. Jadi kami asal2an saja, asal mateng, asal berasa asin dan gurih. Setelah setengah jam “ribut” didapur, jadilah cilot kami. Rasanya enak, mirip kaya yang dijual keliling. Cuma rada a lot karena kebanyakan tepung maizena.
Malamnya sehabis isya, seperti biasanya adek2 datang keposko kami untuk belajar bersama.

KKN day 4/ 11 April 2013

Kangen ibuuuu… kangen rumah... kangen kamarku, bantalku, kasurku….
Sehabis sarapan kami diskusi program kerja apa yang akan kami buat selama KKN. Kapan2 saya tulis programnya. Sekarang lagi cape banget. Ga mood. Pengen pulang.
Siang main kposko lain.
Sorenya ikut TPA
Pengeeeen Pulaaaaaaaaaaaaaaaaaang…

KKN day 5/ 12 April 2013

Jam 10 mas Farid datang kerumah jenguk saya. Habis dzuhur kami jalan2 ke kota magelang. Ke mall dan alun2 kota. Lumayan hiburan. Suntuk drumah terus. Kerjaannya Cuma tidur, masak, bengong.
Sekarang jam 6.47, hbs jamaah maghrib dmasjid. Mas farid masih dsini, ngobrol diruang tamu dengan teman2 cowok. Saya dikamar.
Habis isya ada rapat tingkat desa diposko 5. Males bangeeeeeeeeeeeeet.
Kangeeen bangeeet sama ibu… ga betah disini. Pengen pulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang…

KKN day 6/ 13 April 2013

Bangun pagi2, Masak, mencuci baju, cuci piring, mandi air dingin, shalat jamaah, berjilbab kapanpun dan kemanapun, tidur berbagi kasur, serawung dengan orang lain, mngkin sangat sepele dan biasa untuk mereka… tapi sangat tidak biasa untk saya. Itu yang membuat saya tidak krasan disini. Saya tidak biasa dengan kebiasaan mereka.

KKN day 7/ 14 April 2013

Hari Minggu... yuhuuuuuuu... home sweet home.
kangen banget sama Ibu...
Minggu sore saya dan mas Farid nonton konser Ungu di 411. teman2 diposko pasti pada pengen deeh... :P

KKN day 8/ 15 April

Harus kembali lagi kerumah KKN. sedih pisah sama Ibu lagi. waktu pamitan sama ibu rasanya pengen nangis, tapi takut nanti malah ibu khawatir jadi kutahan2.

aku kembali ke Magelang diantar sama Mas Farid, baru sampai Tengaran hujan turun dereees banget. nekat aja dengan satu jas hujan model batman. soalnya teman2 diposko juga sudah nunggu, ada rapat khusus yg akan dilaksanakan diluar posko KKN.

ga lihat jalan karena sepanjang perjalanan aku tertutup mantel batman. kami basah kuyup hujan2 sepanjang tengaran dan kopeng, ternyata di Magelang kering-ring, matahari terik. hadeeeh...
kami mampir kepasar tegalrejo dl untuk beli oleh2 sebelum ke posko. ga bawa oleh2 dr rumah soalnya ibu yg biasanya ngurusin aku, lagi ga enak badan, maag beliau kambuh. :(

habis dzuhur kami berangkat ke artos.... yeeee....
makan steak moen moen disana. foto2 heboh. ketemu Klip Sangra juga. hahaa....
jalan2, belanja2, seneng deeh... :D
sampai diposko malam. mas farid jg harus pulang. hmmm...


missing stories... :(

setelah beberapa minggu di tempat KKN baru mulai terbiasa dengan keadaan sekitar, sudah tidak emak-emak'en lagi. awal2nya memang berat, waktu menjalani memang berat, tapi setelah selesai dan menjadi kenangan, pengalaman KKN termasuk pengalaman indah yang berharga buatku. banyak mendapat pelajaran baru disana, yang pasti keluarga baru juga, keluarga SGB 06. aku belajar tentang hidup, bersosialisasi, persahabatan, kekeluargaan dari mereka. 

2 komentar:

Fina Af'idatussofa mengatakan...

mandi air dingin juga dicantumkan saking "special"nya KKN.. jadi penasaran diary eny nanti kalau jadi mantu..^^...

Eni Rahmawati mengatakan...

hahaaha